05.31
FREESTYLE
Wanita menunda menikah karena alasan kesiapan. Tapi berbeda dengan wanita matang, wanita yang masih kekanak-kanakan ternyata punya alasan lain mengapa mereka menunda pernikahan.
Sebuah survei yang dilakukan terhadap 2.000 wanita oleh majalah Grazia menemukan bahwa wanita muda yang masih kekanak-kanakan menunda menikah karena yakin pernikahan dapat merusak gaya hidup, karier, dan penampilan mereka. Bahkan, satu dari tiga responden tidak ingin menjadi ibu. Hampir setengahnya memilih untuk menggunakan uang mereka untuk membeli properti ketimbang keperluan bayi.
Wanita kekanak-kanakan hanya tidak ingin berkorban menjadi ibu, di mana 44 persen responden mengaku kasihan melihat ibu bekerja yang selalu tampak kerepotan. Sepertiga bahkan melihat, ibu bekerja selalu tampak kelelahan dan 1 dari 5 respoden berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk memiliki anak.
Setengah dari responden yakin ibu bekerja yang memiliki usia di atas 30 tahun akan kesulitan meningkatkan karier sedangkan 5 persennya menambahkan bahwa hal itu akan membuat mereka kehilangan jati diri. Selain karier, penampilan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi 3 dari 10 responden. Setelah memiliki anak, mereka akan merindukan penampilan idealnya seperti sebelum memiliki anak. Hasil riset diperparah dengan klaim hampir setengah responden takut uangnya akan menipis saat mereka memilliki anak.
Editor-in-chief Grazia, Jane Bruton mengatakan, "Kami sangat terkejut dengan penemuam ini. Tampaknya, memiliki anak bukan tujuan hidup wanita usia 20-an. Penelitian ini juga telah mengidentifikasi sebuah 'ketidaksuburan emosional' dimana wanita kekanak-kanakan akan merasa sangat terlambat ketika mereka lebih mendahulukan karier atau mereka tidak juga menemukan pria yang tepat."
Sebuah survei yang dilakukan terhadap 2.000 wanita oleh majalah Grazia menemukan bahwa wanita muda yang masih kekanak-kanakan menunda menikah karena yakin pernikahan dapat merusak gaya hidup, karier, dan penampilan mereka. Bahkan, satu dari tiga responden tidak ingin menjadi ibu. Hampir setengahnya memilih untuk menggunakan uang mereka untuk membeli properti ketimbang keperluan bayi.
Wanita kekanak-kanakan hanya tidak ingin berkorban menjadi ibu, di mana 44 persen responden mengaku kasihan melihat ibu bekerja yang selalu tampak kerepotan. Sepertiga bahkan melihat, ibu bekerja selalu tampak kelelahan dan 1 dari 5 respoden berpikir dua kali sebelum memutuskan untuk memiliki anak.
Setengah dari responden yakin ibu bekerja yang memiliki usia di atas 30 tahun akan kesulitan meningkatkan karier sedangkan 5 persennya menambahkan bahwa hal itu akan membuat mereka kehilangan jati diri. Selain karier, penampilan menjadi kekhawatiran tersendiri bagi 3 dari 10 responden. Setelah memiliki anak, mereka akan merindukan penampilan idealnya seperti sebelum memiliki anak. Hasil riset diperparah dengan klaim hampir setengah responden takut uangnya akan menipis saat mereka memilliki anak.
Editor-in-chief Grazia, Jane Bruton mengatakan, "Kami sangat terkejut dengan penemuam ini. Tampaknya, memiliki anak bukan tujuan hidup wanita usia 20-an. Penelitian ini juga telah mengidentifikasi sebuah 'ketidaksuburan emosional' dimana wanita kekanak-kanakan akan merasa sangat terlambat ketika mereka lebih mendahulukan karier atau mereka tidak juga menemukan pria yang tepat."
0 komentar:
Posting Komentar