LONDON-Bayi kembar siam asal Sudan, Rital dan Ritag Gaboura, punya harapan untuk hidup normal. Tim dokter dari Rumah Sakit Anak Great Ormond Street, Inggris, telah berhasil memisahkan keduanya lewat empat rangkaian operasi. Untuk kali pertama, keberhasilan operasi tersebut dipublikasikan kemarin (18/9). Padahal, operasi terhadap bayi kembar siam dempet kepala tersebut berlangsung pada 15 Agustus lalu. Bayi 11 bulan tersebut diterbangkan ke Inggris oleh lembaga amal Facing the World. Mereka diyakini tak mengalami dampak buruk pada sistem detak jantungnya. Hanya satu dalam 10 juta kasus yang selamat dengan kondisi langka tersebut.
Kembar siam adalah kasus langka di dunia. Hanya lima persen kasus kembar craniopagus yang dempet di bagian kepala. Sekitar 40 persen dari kembar siam dempet kepala bisa lahir atau meninggal dalam proses melahirkan. Tetapi, sepertiga di antaranya meninggal dalam waktu 24 jam. Ritag menyuplai darah untuk setengah bagian otak milik adiknya. Akibatnya, suplai darah yang kembali ke jantung dia tidak stabil. Kondisi tersebut membahayakan nyawa Ritag. Bayi kembar siam tersebut lahir lewat operasi caesar di Khartoum, Sudan. Kedua orang tua bayi tersebut adalah dokter. ''Kami amat berterima kasih bisa membawa pulang kedua anak kami dalam kondisi terpisah dan sehat.
Kami juga berterima kasih kepada semua dokter yang telah mengorbankan waktu mereka dan kepada Facing the World yang menyiapkan semua logistik serta membayar operasi tersebut,'' ujar keluarga Gaboura. ''Kami merasa beruntung bahwa kedua anak kami bisa menjalani operasi yang mereka butuhkan. Namun, kami tahu anak-anak lainnya juga membutuhkan sponsor dan keluarga mereka mencari seseorang untuk membantu,'' lanjut mereka. Sejauh ini, kedua bayi tersebut menjalani tes stimulasi rangsangan setelah operasi. Tes tersebut dilakukan untuk memastikan bahwa mereka tidak mengalami efek samping pada sistem jantung. Meski demikian, usia yang masih sangat belia menyulitkan tim dokter untuk menentukan bahwa keduanya mengalami efek samping tersebut.
indopos
0 komentar:
Posting Komentar