SBY Sedih Korupsi Masih Marak di Pemerintahan


SBY (Biro Pers Istana Presiden/ Abror Rizki )

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sedih melihat kasus korupsi masih marak terjadi di lingkungan pemerintahan. Namun, kesedihan itu masih terobati dengan sistem pemerintahan yang dinilai berjalan baik saat ini.

Demikian disampaikan oleh Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Politik, Daniel Sparingga di Jakarta, Kamis 15 September 2011. "Itu (korupsi) jumlahnya sebenarnya agak menyedihkan," kata Daniel.

Menurut Daniel, SBY sejak awal pemerintahannya mencoba memperkuat lembaga pengawasan eksternal dan internal, seperti Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. "Juga memperkuat dan mendorong komitmen BPK dan KPK untuk bekerja sama penuh untuk menghentikan korupsi," kata dia.

"Kalau di luar sana orang menangisi korupsi, kami juga di dalam sedih dan prihatin dengan itu. Tapi kami juga mendorong agar masyarakat tetap positif dan optimis."

Dia mengatakan pengungkapan berbagai kasus korupsi di Indonesia selama ini menunjukkan pemerintah terus bekerja memerangi kasus korupsi. "Tidak ada tidur, tidak ada yang berhenti," kata dia.

Sebagaimana diketahui, dua kementerian dalam pemerintahan SBY saat ini tengah digoyang isu korupsi. Keduanya adalah Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Bahkan, di Kemenpora, kasus korupsi itu melibatkan kader Partai Demokrat, partai yang didirikan SBY. Bahkan, ketua umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum dikait-kaitkan memperoleh dana untuk kongres partai dari proyek-proyek pemerintah, meskipun dugaan itu telah dibantah berulang kali. (eh)[VIVAnews]


0 komentar:

Posting Komentar