Pengantin Djawa Tempo Doeloe



Pengantin wanita Jawa Timur tahun 1920-an

Foto di atas yang diterbitkan oleh Tosari Studio dari Surabaya ini memperlihatkan seorang pengantin wanita naik kuda. Ayahnya menuntun kuda dengan banyak hiasan. Sang pengantin wanita akan bertemu dengan pengantin pria. Di belakangnya ada orang yang membawa payung besar. Anak-anak di sebelah kiri mengantar pengantin wanita dengan membawa sejenis payung kecil berbahan daun. Anak-anak di sebelah kanan merupakan rombongan "marching band", mereka memainkan suling dan gendang.

--

Pasangan pengantin Kraton Jogyakarta tahun 1900-an.

Foto di atas yang diterbitkan oleh toko barang kesenian J. Sigrist dari Jogja ini berjudul: "Javaansche Bruid en Bruidegom – Temanten laki en prampoean di poelo Djawa". Gambar memperlihatkan pasangan pengantin dari kraton Jogjakarta yang berpose untuk fotografer sedang duduk bersila di karpet.

Pasangan ningrat ini memakai baju pernikahan khas keraton Jogjakarta. Dua-duanya memakai gelang emas berkepala naga di lengannya. Hiasan yang dipakai pada dadanya adalah kalung dengan 3 benda emas yang disebut tanggalan. Mereka memakai perhiasan telinga yang disebut sumping.

Sumping tersebut berbentuk seperti gambar sayap dan berbahan kulit yang dicat dengan warna keemasan. Topi yang dipakai oleh pengantin pria yang mirip pot bunga disebut kuluk. Kuluk ini berbahan kaca. Corak batik yang dipakai sungguh unik. Pengantin wanita berbaju dodotan (pakaian adat Jawa dari kain batik atau cindai panjang dan lebar) dan gelung bokornya sebagai motif hiasan kepala, dengan hiasan kepala khusus yang berjumbai bulu burung kasuari, gelung berhiaskan bunga dan jebehan. Jadi bunga ada di kepala wanita sedangkan "pot bunga" (kuluk) ada di kepala pria.[iwandahnial.wordpress.com]


0 komentar:

Posting Komentar