FPI: Agen BIN Jual Informasi ke Wikileaks Penjahat Negara

Front Pembela Islam (FPI) memberikan bantahan atas dokumen yang diungkap wikileaks yang kemudian diungkap kembali oleh tribun. Klarifikasi disampaikan oleh Ketua FPI, Munarman SH.
"Sumbernya itu kan Yahya Assegaf (bukan Yaya seperti ditulis wikileaks itu), yang orang BIN dan menjual info ke AS (itu ditulis wikileaks sendiri).Perlu diketahui orang ini melalui anaknya Hani Y Assegaf juga mendirikan Indonesia Israel public Affair Commite (IIPAC), yang kemarin heboh membuat perayaan kemerdekaan Israel di Jakarta," kata Munarman kepada Tribun, Minggu (02/09/2011).


"Lha antek Amerika dan antek zionis Israel memang suka menebar fitnah dan isu demi uang. Dan sudah terbukti orang BIN ini menjual info ke kedutaan Amerika," tegas Munarman.

Munarman kemudian mempertanyakan, apakah polisi adalah sebuah institusi yang dibutuhkan, sebagai institusi milik masyarakat ataukah sebuah institusi penjahat. Kalaupun FPI di katakan oleh Yahya Assegaf digunakan oleh polisi, lanjut Munarman, itu artinya digunakan untuk kemanfaatan masyarakat.

"Sekali lagi, ini kalaupun dimanfaatkan oleh polisi. Kemudian, agen BIN menjual informasi kepada kedutaan asing dan jadi alat zionis Israel (dengan mendirikan IIPAC, apakah itu sikap dan tindakan patriotik dan memiliki jiwa nasionalisme. Begitu agen BIN atau pejabat negara ini menjual info kepada asing itu artinya dia pengkhianat," kecam Munarman.

Pengkhianatan kepada negara, tandas Munarman lagi, harusnya dihukum mati sebagaimana ketentuan dalam KUHP. Kemudian, Wikileaks itu membocorkan kawat kawat diplomatik AS.

"Itu artinya persepsi dan perspektif laporan dalam kawat tersebut sangat sepihak berdasarkan standar dan kepentingan AS.Dan jangan pernah dilupakan, sampai saat ini tidak pernah ada bocoran kawat diplomatik tentang israel. Ada apa dengan pola wikileaks ini," Munarman mempertanyakan kembali.[tribunnews.com]

0 komentar:

Posting Komentar