"Istana Wong Sintinx bermakna sebagai orang yang paling penting dalam berkarya. Dalam artian, karena banyak orang-orang sinting datang ke sini yang punya problem," kata pria yang mengaku reinkarnasi dari Ki Joko Bodo—yang meninggal ratusan tahun lalu—ini mengawali pembicaraan. Sehari-hari, Ki Joko Bodo lebih dikenal sebagai paranormal.
Tak banyak yang tahu bahwa dia juga arsitek autodidak. "Saya sendiri yang merancang rumah ini. Saya ingin menjadikannya sebagai monumen Ki Joko Bodo seperti Candi Borobudur atau Prambanan," Begitu memasuki halaman rumah, kita akan segera disambut oleh dinding depan yang berpahat relief mirip candi-candi. Relief itu bercerita tentang peristiwa-peristiwa penting dalam perjalanan hidup Ki Joko Bodo.
Mulai dari masa kecilnya, peristiwa-peristiwa penculikan kakaknya, kemudian keinginan Ki Joko Bodo yang ingin menjadi bintang film, proses bertapa yang dilakukan sampai seluruh Nusantara hingga menjadi Ki Joko Bodo yang dikenal sekarang.
Rumah itu masih terus mengalami penyempurnaan. Utamanya bagian relief karena fragmen akan terus bertambah seiring dengan perjalanan hidupnya.
Desain unik ini semakin lengkap melalui kehadiran simbol burung hantu dan ular naga di bagian teratas. Ini diyakini pria yang lahir di Singaraja, 45 tahun silam itu, sebagai perlambang kekuasaan yang ada di dalam negeri ini menggambarkan proses hidup manusia yang berasal dari tanah, lalu kembali ke tanah lagi. "Di bagian teratas dari atap hunian ini ada simbol burung hantu yang di bawahnya ada ular.
Di dalam area ini juga pemilik nama asli Agung Yulianto itu biasa menyelenggarakan acara sembelih kurban, doa minta hujan, dan doa tolak banjir.Selain tulisan Arab, corak mesjid, dan salib, di sekeliling rumah juga penuh dengan arca dan stupa. Tepat di gerbang Teater Ritual, ada prasasti bertuliskan: "Berdoalah! Sebab ...kita hina dan kecil di hadapan-Nya". Di gerbang Taman Sesaji, lain lagi petuahnya: "Mencari dunia, lalu mencari Tuhan. Itu jalan terbaik untuk kembali kepada-Nya."
BODO AJAH BISA KAYA APALAGI PINTER..!
0 komentar:
Posting Komentar