MU Vs City, Derby Terbesar Sejagat

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxqPUAbBHd_FrAg_m_aQgC2pznebcq9VeMBgnbAkbGfNGk-PyO3ongttXtavtgZqxsmneF6vJxcXUWknCygdgGuBrA9M2rkXR2G5WjwTLgFOrkptYd3VVSHZGY6HjFJ3svmfl8gWr92jk/s1600/derby.png
 Pertandingan Manchester United menjamu Manchester City dalam Liga Primer Inggris di Old Trafford malam ini punya peluang menjadi partai derby yang kesohorannya melebihi derby Barcelona melawan Real Madrid di Liga Spanyol dan AC Milan versus Inter Milan di Liga Italia.
"Barca versus Madrid adalah derby terbesar dalam sejarah, tapi pertarungan United dengan City akan segera menjadi derby terhebat di dunia," kata penyerang kontroversial City asal Italia yang lama membela Inter, Mario Balotelli.

Dengan masing-masing kubu berpeluang merebut gelar tak hanya di Inggris, tapi juga di Eropa, dan dengan dukungan manajemen serta pemain hebat, Balotelli yakin derby Manchester yang dulu tak berarti karena City hanya klub gurem bakal berubah menjadi pertarungan tim sekota yang paling diminati pencinta sepak bola di dunia.


Yang jelas, menurut Balotelli, setiap laga
derby selalu khas. "Derby di Milan adalah beda dari pertandingan biasa di Seri A. Demikian juga pertarungan Barcelona melawan Real Madrid, bukan pertandingan La Liga sebagaimana lainnya. United berhadapan dengan City pun beda dari laga Liga Primer lainnya. Ini cuma satu pertandingan, tapi Anda harus memberikan segalanya. Namun akan ada banyak hal yang menyenangkan," kata salah satu andalan ujung tombak City itu.
Bagi Balotelli, partai derby atau pertandingan di Liga Champions tidak seperti partai lainnya. "Jika Anda berlari-lari mengejar bola dengan kapasitas 100 persen, itu normal. Tapi, di laga derby, Anda harus berlari pada tahap 200 persen. Saya suka atmosfernya," kata penyerang Italia berkulit hitam yang membela Inter selama empat tahun itu.

Meski Liga Primer musim ini baru berlangsung delapan pertandingan, keberadaan City sebagai pemimpin klasemen cukup mengusik MU sebagai juara bertahan. Dengan kekayaannya dari sang pemilik baru dari Uni Emirat Arab, Syekh Mansour bin Zayed al-Nahyani, City memang mampu secara cepat tumbuh menjadi klub raksasa dengan membeli banyak pemain hebat.


Cara City yang instan dan berbeda dengan cara pelatih legendaris dari Skotlandia, Alex Ferguson, dalam membangun supremasi MU memang sering dikecam. Faktanya, dengan dukungan investor baru yang "gila" itu, pelatih asal Italia Roberto Mancini yang jauh lebih muda ketimbang Ferguson bisa meramu kekuatan City sehebat sekarang. Yang satu setia pada proses, yang lain menemukan siasat jitu dengan cara instan.


Ketegangan dua kubu merebak sejak tahun lalu, dan Balotelli siap menjabat tangan bek MU, Rio Ferdinand, saat mengawali pertandingan malam ini. April lalu, pada semifinal Piala FA di Wembley, Balotelli bersitegang dengan Ferdinand setelah pemain Italia itu merayakan gol yang dicetaknya di depan Ferdinand dan pendukung MU.


City menang saat itu 1-0, dan Mancini kemudian membawa klub pertamanya di Liga Inggris tersebut memenangi partai final melawan Stoke City, sehingga mempersembahkan trofi pertama dalam 30 tahun terakhir.


"Saya belum pernah berbicara dengannya. Tapi saya tidak punya konflik apa pun dengan dia. Saya hanya bersukacita dan menunjukkan kostum City kepadanya. Tentu saja ia marah kepada saya. Tapi apa yang terjadi di lapangan tetap ada di sana dan tidak keluar," kata Balotelli.


Sayang, salah satu pemain paling setia di MU, Ryan Giggs, kemungkinan besar absen dari partai
derby Manchester, yang untuk pertama kali berlangsung lebih besar dari pertemuan kedua tim sebelumnya sepanjang sejarah. Giggs, yang sudah berusia 37 tahun tapi masih hebat di lapangan, absen karena cedera otot kaki.
Padahal bintang sepak bola Wales itu sudah berperan penting buat MU dalam derby Manchester selama lebih dari dua dekade. Ia tak cuma piawai sebagai pemain sayap, tapi juga andal mengotaki serangan dan menjadi gelandang yang merusak serangan lawan.

Tanpa Giggs, akankah Balotelli dan kawan-kawan lebih mudah membawa City meraih kemenangan kedua di Old Trafford dalam 37 tahun terakhir? Ferguson mengisyaratkan hal itu sulit tercapai. "City memang melakukan hal yang hebat. Tapi semua pemain kami bugar dan kami akan menerima tantangan itu. Mereka ada di puncak dan kami harus menggesernya," kata Ferguson.


Gelandang keras dari Belanda, Nigel de Jong, yang terkenal dengan tendangan "kungfu"-nya di final Piala Dunia tahun lalu, semakin memanaskan
derby itu dengan berkata, "Tekanan (derby Manchester) masih sama seperti tahun lalu. Tapi yang mengubahnya adalah posisi kami saat ini sebagai nomor satu sebelum memasuki derby pertama tahun ini." Ia melanjutkan, "Posisi City terus berkembang. Itu yang membuat partai ini semakin menegangkan."
l TELEGRAPH

0 komentar:

Posting Komentar